tertutup debu
putus pula dawai dawai
tak ada denting kerinduan
dalam syair kehidupan
bombastisnya retorika
di mimbar mimbar malam
mengumbar ashma tuhan
jadi diksi selembar bualan
mengantar lelap gitar tua
membawa kisah tanda tanya
dalam teka teki perenungan
benarkah tuhan bisa di tafsirkan
seperti ayat ayat,
yang berubah jadi ledakan
yang menjelma jadi kebencian
yang menjelma jadi keangkuhan
yang menjelma bara di taman fana
lalu siapa kita
yang lafalkan firman
'katanya' mahluk mulia
penuh kasih sayang
saat semilir menjadi dawai
lantunkan kidung kidung malam
hembusannya tak mampu ku buat prosa
keindahannya tak bisa ku tafsirkan
biarlah iramanya,
menjadi harmoni esok pagi
denting dan tarian gitar tua
jelajahi pertiwi
...
abdie,09062011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar