me merah pertiwi
dalam lembaran orasi
membuncah darah anak negeri
peluru tajam membungkam suara suara nurani
membisu bersama mimpi,
lelap dalam gelapnya bumi
luka menganga bunda pertiwi
jadi catatan sejarah reformasi
seruan puji iringi peti mati
air mata membasah di pipi
sholawat pelayat antar kamu tepati janji
liang lahat menyambutmu memasuki sunyi
wahai, pahlawan reformasi
kau ku kenang untuk ku lupakan
seperti kakek buyutku doeloe
yang mati merebut kemerdekaan
kupijak tanahnya, lupa nisannya
kumakan berasnya lupa sawahnya
kunyanyikan lagunya lupa penciptanya
kunikmati pelangi lupa langitnya
kau dan kakek buyutku
tumbal tumbal sejarah
tanpa nisan di kepala
abdie,Jakarta 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar