raung menggunung
syair mengaum
di pinggir hutan
dan pusat kota
menantang garang
siapkan senapan
mengarah ke kepala
dusta penguasa
tak ada teras tuk orasikan
apalagi mimbar tuk suarakan
air mata dan keroncongan
di ruang sidangmu jadi gurauan
kami jelata
tak punya kata kuasa
singkirkan nista
di negeri tercinta
kami milik bumi
bukan milik para petinggi
yang merampas azasi
memenuhi peti besi
dengan lembaran obligasi
bercap darah dan keringat kami
hanya kamu
ya, hanya padamu
rajaku pembantuku
kami berseru...
siapkan nasi untuk kami
sarapan pagi
agar kami bisa mengikuti
upacara pemakaman nurani
yang mati siang nanti
sebelum ku mati
ku beri kau melati
tanpa wangi
harumkan peti
karena wangi itu tak akan mampu
membuat semesta terkesima
hanya wangi palsu belaka
....
kami tidak mencaci
tolong pahami ungkapan hati
kau para punggawa negeri
berilmu tinggi, jangan hina di anggap teri
abdie,2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar