Ae. R


Kamis, 16 Juni 2011

Sajak Jelata

raung menggunung
syair mengaum
di pinggir hutan
dan pusat kota

menantang garang
siapkan senapan
mengarah ke kepala
dusta penguasa

tak ada teras tuk orasikan
apalagi mimbar tuk suarakan
air mata dan keroncongan
di ruang sidangmu jadi gurauan

kami jelata 
tak punya kata kuasa
singkirkan nista
di negeri tercinta

kami milik bumi
bukan milik para petinggi
yang merampas azasi
memenuhi peti besi 
dengan lembaran obligasi
bercap darah dan keringat kami

hanya kamu
ya, hanya padamu
rajaku pembantuku
kami berseru...

siapkan nasi untuk kami
sarapan pagi 
agar kami bisa mengikuti
upacara pemakaman nurani 
yang mati siang nanti

sebelum ku mati
ku beri kau melati
tanpa wangi
harumkan peti

karena wangi itu tak akan mampu
membuat semesta terkesima
hanya wangi palsu belaka
....

kami tidak mencaci
tolong pahami ungkapan hati
kau para punggawa negeri
berilmu tinggi, jangan hina di anggap teri



abdie,2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar