Ae. R


Kamis, 16 Juni 2011

Mesiu atau Pemicu

ketika rasa menjadi mesiu,
kata kata menjelma peluru
melukai, menghancurkan bahkan bisa membunuh
saat kepala dianggap pemicu utama...

ketika hati jadi pemicu sempurna
peluru tak mampu jadi penjagal
namun pemburu yang handal
tepat sasaran tiada penyesalan

Putra Sang Fajar berkata,
Kemerdekaan ini hakiki bangsa bukan milikku 
WS Rendra lantunkan bait bait revolusi ungkapan hati
saat saksikan penyimpangan makna Proklamasi...

lalu, saat ini kita mulai darimana?
mesiu atau pemicu?
yang jelas hakiki demokrasi ini milik bangsa
bukan mesin pembunuh di gudang senjata penguasa
memberangus amanah kemerdekaan,
binasakan peradaban manusia...




abdie, Blitar2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar