keindahan itu kamu,
bukan sajak pun puisiku
mata, mulut,hidung juga telingamu
kepala, tangan dan langkah kakimu
denyut nadi dan detak jantungmu
tak bergeming dari keyakinanmu
qalbu jadi penuntunmu
memahami tapak demi tapak perjalananmu
mutiara itu bukan katakataku,
adalah kamu yang tak pernah berpaling dari suara hatimu
yang bergema ke seluruh panca inderamu
adalah rasa membimbing langkahmu
tak ada rahasia malam yang indah
seindah langkah kakimu di pagi hari
melati atau belati itulah kita
di pengadilan senja nanti...
abdie, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar