Ae. R


Rabu, 06 Juli 2011

Asaku

saat nafsu  berlari,
ia begitu jauh tinggalkan jiwaku
saat amarah membuncah
begitu ganas menyayat lukai jiwaku

jiwaku menemani
saat ku sedih dan menangis 
meski ku selalu melupakannya
saat bahagia larut dalam riuhnya pesta 

Jiwaku dengan sabar menanti saat kulari meninggalkannya
Jiwaku tak pernah mengeluh saat aku melukainya
Jiwaku sangat adil tak bosan temani saat sedihku datang
Jiwaku tak menolak saat aku melupakannya

meski kau tak pernah bosan,
namun sadarku mengatakan kau lelah
dengan semua yang kulakukan, tiada makna
maafkan aku, karena asaku melupakanmu


Abdie,13122010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar