Ae. R


Rabu, 06 Juli 2011

Serapuh itu kah?


tiada warna di kelopak
tak kulihat kilau mutiara 
tiada irama iringi rindu
hanya harap menatap langit

melangkah kaki-kaki mungil
tak gontai sembunyikan ragu 
simpan suara hingga senja
bukan bisu, sengaja ia sisakan

tuk sekedar merayu malam
mengantar lelap lupakan semua
hingga waktu menjelang pagi
mendekap syukur di alam mimpi

selamat tinggal ia ucapkan 
pada cinta dan kejujuran
yang terbakar api angkara
saat siang kembali bertandang

mereka tak jadi agenda di rapat terbuka
saat nyanyikan rindu di halaman istana
sumbang, cibir mengacungkan bedil 
rapuh cinta Ibu pada Kota


Abdie, Cengkareng2009

Google Photo



Tidak ada komentar:

Posting Komentar