Ae. R


Sabtu, 02 Juli 2011

Oh Pertiwi

saat mendung
menanti cahaya
memeluk kabut
pengap udara

menganga luka lama
luka baru bertambah parah
tak lagi putih panji - panji
merahnya berbau amis

tanpa arah kemudi serakah
comberan cermin yang retak
bayang kaca tak lagi nyata
negeri ini menuju sirna

bertepi di riuh pesta
demokrasi tersiram racun
bendera yang berwarna warni
di tangan srigala ia berkibar

rimba - rimba
menangisi pepohonan
ombak di bajak para perompak
hilang tebing di kaki gunung

duhai, pertiwi
tak bisa ku balut luka
hanya sajak menunggu jejak
robek tertinggal di tanah garapan


Abdie,02072011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar