Kulihat langit tampak wajahnya muram tak ceria
Namun tetap setia menaungi
Kulihat Purnama nampak sedang enggan bercerita
Tetap menerangi namun seperti membisu
Lama terdiam dalam dingin yang membekukan rasa
Hingga lelap menuntunku, ke dalam mimpi
Dalam sebuah ruang berdinding kelam, bau dan menyesakkan
Kusaksikan pergumulan antara malaikat dan iblis
Namun keduanya membawa sekuntum bunga
Keduanya sama - sama membawa segelas air
Keduanya taburkan bunga dalam ruang itu
keduanya siramkan air dalam ruang berdinding kelam itu
Tak lama berselang wangi bunga kucium dalam ruangan ini
Terasa sejuk ruangan ini, meski dindingnya masih kelam
Aku masih berdiri di dalam ruang ini
Ditemani heran dan berjuta tanya di kepalaku
Malaikat yang dipuja dan iblis yang di cerca
Sama - sama taburkan wangi bunga hilangkan bau
sama - sama siramkan air datangkan sejuk sirnakan dahaga
Dalam ruang yang berdinding kelam ini
Sampai mataku terbuka, heran dan tanyaku tetap ada
Kembali kulihat langit, ternyata kau simpan cerita di balik wajah murammu
Kembali kulihat purnama, ternyata bisumu menyimpan berjuta makna
Semoga bunga dan airmu tetap harumkan dan sejukkan ruangku
Abdie,11122010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar