Ae. R


Sabtu, 02 Juli 2011

Sekuntum Bunga Segelas Air

Kulihat langit tampak wajahnya muram tak ceria
Namun tetap setia menaungi
Kulihat Purnama nampak sedang enggan bercerita
Tetap menerangi namun seperti membisu

Lama terdiam dalam dingin yang membekukan rasa
Hingga lelap menuntunku, ke dalam mimpi
Dalam sebuah ruang berdinding kelam, bau dan menyesakkan
Kusaksikan pergumulan antara malaikat dan iblis

Namun keduanya membawa sekuntum bunga
Keduanya sama - sama membawa segelas air
Keduanya taburkan bunga dalam ruang  itu
keduanya siramkan air dalam ruang berdinding kelam itu

Tak lama berselang wangi bunga  kucium dalam ruangan ini
Terasa sejuk ruangan ini, meski dindingnya masih kelam
Aku masih berdiri di dalam ruang ini
Ditemani heran dan berjuta tanya di kepalaku

Malaikat yang dipuja dan iblis yang di cerca
Sama - sama taburkan wangi bunga hilangkan bau
sama - sama siramkan air datangkan sejuk sirnakan dahaga
Dalam ruang yang berdinding kelam ini

Sampai mataku terbuka, heran dan tanyaku tetap ada
Kembali kulihat langit, ternyata kau simpan cerita di balik wajah murammu
Kembali kulihat purnama, ternyata bisumu menyimpan berjuta makna
Semoga bunga dan airmu tetap harumkan dan sejukkan ruangku


Abdie,11122010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar