Ae. R


Jumat, 29 Juni 2012

Teuing Kamana

teuing kamana leosna
naha palid kabawa banjir
atawa tibelesek kanu embel

duka di mana dumukna
mangsa banjir beuki gede embel beuki teuas
malidkeun kahirupan, ngubur akar kahadean

teuing kamana leosna
duka dimana dumukna
asih nu baheula ngancik dina ati
kiwari teu jadi kaendahan lemah cai


abdie, 2012

Minggu, 17 Juni 2012

Makrifat Digital

mau tahu,
bukan masalah
tak ada yang mustahil
sebab kini, tinggal pijit beberapa digit angka
penjuru dunia ada di genggaman

bicara saja,
jika diam habiskan kuwota percuma
sebab tak ada batas kebebasan
dan kebenaranpun susah di terjemahkan
selalu berubah sesuai kebutuhan

mau tahu, bicara saja
agar tuhan tak membisu
dan menganggap takdir hantu bisu
dalam kepasrahan makrifat batu
menyemai lumut dalam debu


diam adalah emas,
ah, hanya peribahasa orang jaman dulu
tak berarti apa-apa di era digital modern
sebab kini digit angka menentukan perbuatan
bukan wujud makrifat bahasa diam


Abdie,06172012




Ini Hanya Kata-kata

layangkan kenang terbangkan angan
membuka pintu sebuah ruang
dimana rindu kekal semayam

meski ini bukan sajak
namun kenang di sudut ruang memberi jejak
ke arah mana kata-kata ini kuterbangkan
sampaikan rindu yang tak terjemahkan

ini hanya kata - kata
bukan sajak mencari alamat
yang menjadi misteri debu jalanan
pada daun-daun pintu kehidupan

sayang!
kutata kata atasnama kejora
tulus senyummu meringkas malam terjemahkan rindu
kasihmu menyibak misteri di balik pintu kehidupan



Abdie,061612
Entah Dimana


lumba-lumba itu,
seperti berlomba arungi samudera
yang entah berakhir dimana
mataku,
memutar pandang mencari arah
hingga kapal melepas jangkar
entah dimana pandangan bermuara
seusai arungi samudera fana


Abdie, Selat Lombok 2008
Maaf


minta waktu,
Aku tak punya sayang
Kuberikan saja nafas dalam hidupku ini untukmu, 
hingga nanti waktu itu benar -benar ada
Menghentikan hembusannya 
dan maafkan aku,
sebelum bibir ini tak mampu meminta



Abdie,2010
Semerdu Kenari



Lagu rindu yang kau lantunkan
Membuatku ingin membeku dalam pelukmu 
Dan cinta kita bukanlah irama sumbang, 
 kambing hitam dari perpisahan 
Namun jadi kidung abadi bunga semboja 



Abdie,2010

Selasa, 12 Juni 2012

110611 - 110612

kubiarkan rasa mencerna
lupakan batas nyata dan maya
sebab dalam hatipun tak ku temu pembatas
benci dan cinta

kubuat lebih awal
entah sajak atau bukan
ini sebatas ingat yang mengingatkan
tentang seorang kawan

yang pernah nyalakan,
api unggun tuk hangatkan taman
singkat atau sekejap tak lagi kuanggap ukuran waktu
sebab ingatan tak mengenal hitungan angka

maafkan aku kawan!
tak mampu ku buat sajak indah
tetapi, semoga saja keindahan itu
adalah nyata adamu sekarang
penuh kehangatan dalam peluk kasihNya

dan kusimpan sebait puisi Juni,
untukmu "Diandra Kayla Zahrani"

bunga yang tumbuh di pinggir telaga
wanginya menjadi sebuah tanda
kotak hitam itu tidaklah membisu
dan kamu tetap abadi
di dasar telaga-telaga rasa
sahabat pun saudaramu tercinta...


Abdie,110612

Kiblat Samar Negeri Tua

bencana itu bukan misteri
harga dasi yang melambung tinggi
ledakkan tabung-tabung elpiji
melalui pemicu di bawah kursi
lembaga tinggi atau tertinggi

kiblat negeri ini entah kemana
atau miring di otak sinting
adab dalam budaya dibuatnya menjadi pecahan beling
siap menyayat makna kemanusiaan
hingga PANCASILA pun dibaca terbalik
dalam retorika nafas berbau amisnya intrik
tak se jalan pasti binasa sebab paham di paksa sama
pembenaran pun membakar rumah - rumah pengabdian

pinggir kali kolong jembatan
lumut - lumut mulai membatu tak lagi lembut
siap melempar qalbu yang mulai membau
tersiram limbah keruh peradaban
anak bangsa lambang sara kehilangan bendera
tiang sumpah tak mampu lagi menyangga warna warni semesta

let's play the game like a human
meski kian tak jelas arah kiblat negeri ini
setidaknya kita pahami arah perbedaan
arah mana sama saja dalam sebuah itikad
tak harus sama dan serupa untuk bersatu
tak perlu meniru lembut semilir
kebenaran bisa saja merupa badai
maybe,

ah,kita nikmati saja segelas kopi menjelang senja
lalu bersulang atasnama warna warni cakrawala
INDONESIA

Abdie / Komunitas Trotoar,0610 2012

Sabtu, 09 Juni 2012

Anugerah Semesta


semesta,
melahirkan ragam budaya
mewariskan jutaan tradisi 
menjadi simbol-simbol sarat makna
mengajarkan beragam cara
pengabdian diri pada yang maha kuasa
dermakan hidup pada sesama



Abdie, Tanah Lot 2002
Jawa Dwipa - Pulau Dewata

seperti mengantri,
di ruang - ruang tunggu
wajah - wajah membawa harapan
menjadi lukisan di dinding kapal 
yang siap berlayar selepas menarik jangkar
lepaskan pandang,
menerka nasib di ujung samudera
sempat mengisi bakul atau terhempas badai
entahlah,
hanya angin laut yang membawanya pergi
membawa mereka menghampiri karang-karang tajam
kehidupan


Abdie, Selat Bali2002




Ngangkang

harap menghirup 
menghampar
di atas debu- debu
sisa caci maki peluh - peluh hari


Abdie,2009

Sia - Sia

jika diam,
hanyalah kertas kosong
hentikan dan bicara saja
sebab diam tanpa makna
hanya menyiakan waktu saja

Abdie,2009

Sajak Panimu

ieu sajak meunang manggih
tina tumpukan runtah jeung dadaunan
nu ngeusian kaleng - kaleng kahirupan

ieu sajak meunang manggih
ti wahangan nu pinuh ku cai mata
sesa ngamandian layon- layon

ieu sajak meunang manggih
tina kaleng - kaleng kahirupan
nu pinuh ku layon korban kasarakahan

ieu sajak meunang manggih
ti nagri nu pinuh ku jalma sarakah
nu ngadiukan korsi di pamarentahan

ieu sajak meunang panimu
ti hareupeun kantor pengadilan
wayahna lamun ka ambeu bau
lantaran kaadilan kiwari ngan tinggal bugang


Abdie,2012

Hariring Mapag Peuting

nyawang lampah pikahareupeun
nganteur hirup nu pasini jeung lumakuna
mawa tekad rek mapag mangsa
samemeh wanci nuju ka poek

sanajan geus beda titingalian
tapi rasa rumasa moal kabobodo ku tetenjoan
sabab angin gunung tetep mere pangharepan
disapanjang jalan nu katincak lalampahan

hiliwir nu mawa hariring,
moal kahalang ku papakean
anu reunceum ngahias owahna zaman
ninggalkeun katineung dina reumbayna cai mata
alatan rongkahna rajawisuna
ngaduruk leuweung di puseur dayeuh

langit angkeub luhureun Gunung Manglayang
pasosore rengse hujan, nganteur katineung neang panglawungan
sawarga sariksa muga sing jadi nyata di zaman ayeuna
lain ukur paribasa jelema baheula nu geus nutup mangsa

Abdie, Kiara Payung 090612

Teriakkan Saja

jika gelap mulai memangsa
dan diamnya malam tak lagi bermakna
sementara prahara di sudut kota kian membara
di sulut mulut - mulut berbisa kuasa

tak perlu meniru lembut semilir
sebab kebenaran bisa saja mewujud badai
teriakkan saja, hentikan bara di sudut kota
membungkam mulut penguasa nista


Abdie,2012


Yang Tak Tersentuh


atasnama cinta,
dendang kidung kematian
perlahan menikam kehidupan
hingga,
berserak korban kebencian 
menjadi jasad yang tak tersentuh


Abdie,2012
Kekasih Sepi


syair semesta
bergema tiada pernah jeda
abadi,
mengiringi denyut nadi -nadi
menjadi kekasih dalam sepi


Abdie,2012



Lemah Cai

ibarat indung,
nu ngalahirkeun anak - anakna
ikhlas tur rido mikeun sagalana
ngadidik sa-enyana hirup kudu kumaha


Abdie,2012


Penyaksi

matahari matahati
mata - mata yang tak henti
menyaksi lelaku diri
menembus batas tradisi
yang retak dalam pijakan mata kaki


Abdie,2012

Jumat, 08 Juni 2012

Kamu Rinduku

lirihmu,
seperti semilir
lembut mengelus hening
benamkan rasa di bilik malam
mengeja kerinduanku
kamu!


Abdie,2012




Ikrar Trotoar


bukan tak tahu batas hanya melucuti identitas
yang menjadi pembatas
tak peduli siapa,
penyair atau penyihir, pejabat pun penjahat
di trotoar yang sama meski dgn arah yang beda
kita berjalan kenakan topeng mencari lempengan nafkah 
mengukir tahta kuasa...



Abdie/Komunitas Trotoar,2012

Kita Berjalan Atasnama semesta

bagaimana bisa bercinta
kalau paham kita di paksa sama
tak peduli dimana tempatmu berdo'a dan memuja
yang aku peduli hanyalah cinta dalam dirimu
jadi penuntunku menyayangimu!
kita boleh beda paham sayang,
namun tak perlu saling salahkan paham
usah kau pedulikan gonggongan fatwa
kita jalani saja cinta ini atasnama kasih semesta


Abdie,06082012

Kalangkang

Hareupeun eunteung,
kalangkang eundeuk - eundeukan
usik dipirig wanci, bulak balik nyieun laratan
nyipta sawarga dina hideung bodasna dunya
ngareka carita, sariak layung satukangeun gunung

rasa nu rumasa,
sadrah sumerah raga tumamprak
sabab carita naon nu rek midang, ukur dalang anu apal
siga dorna malih rupa atawa cepot jadi satria
ukur Sunandar Sunarya nu kawasa nangtukeunna

dina renghap jeung ranjugna hirup
sariak layung ngaligincing mapag peuting
kalangkang masih eundeuk-eundeukan,
nitenan hideung bodasna dunya
di dodoho ku ajal nu datangna tara bebeja
teu paduli kalangkang dorna atawa satria


Abdie,28052012

Ampas Kopi

ketika hasrat
padat mengisi hari
hingga dada pun sesak
di penuhi do'a - do'a yang melantun
tanpa kepala

kunikmati segelas kopi
di iringi tembang malam gitar tua
di bawah merah setengah purnama
tafsirkan denyut sebelum terhenti

komposisi hayal,
lengkapi keselarasan yang terberai
tak lagi merata di dinding kaca
ciptakan nada-nada butiran peluh yang me merah

meski sumbang tetap kunyanyikan
lagu satu nusa yang kini tak lagi sebangsa
sebab denyutnya sudah saling sikut
entah sampai kapan ragam perbedaan
menjadi komposisi unjuk kekuatan


Abdie,31052012

Dust In The Blues Vs Black Coffe

indahnya bunga di taman
tak se indah kehadiranmu kawan!
yang datang membawa cemilan
sebungkus kata yang kau temukan
di tempat pembuangan juga jalanan

ku santap meski sedikit basi
sebab kau sajikan sepenuh hati
kita bercerita tentang cinta di wajah negeri
yang murung menyaksikan opera dengki
mengubah amanah menjadi caci maki

kawan!
ketika irama hidup mulai berkolaburasi
dengan nada - nada asing yang di agungkan
ku ingin kita tetap di sini bersama menatap langit
yang menaungi ikrar sumpah tempo doeloe
meski kita, terbuang di negeri sendiri

kawanku kawanku ada li li li lima
rupa - rupa warna warna warnanya
tak peduli hitam, putih, kelabu,
merah merah merah bahkan ungu
mari bung kita bersatu nyanyikan lagu kebanggaan
untuk mengenang matinya kebangsaan
dalam da da da dada yang terasingkan...

kawan kawan kawankuuuuu!
biarkan guguran bunga di taman
terbakar matahari lalu kembali ke bumi
seperti kita yang sekejap singgah
lalu musnah se usai bernyanyi
dan terbakarrrrrrrrr
api api api api mimpi


Abdie, 01062012

Jumat, 01 Juni 2012

Blues Night

tak tak tak tak tak
ku ku ku ku ku tak tak
la gi la gi la gi la gi lagila
hanya ma ta ma ta ma ta mata

melihat purnama,
bergambar dewa
diam diam diam diantara cinta
mainkan kata benamkan rasa rasa rasaaaaa

rasa dari sudut negeri
membawa mimpi mimpi
nyanyikan lagu sayatan nadi
yang tak sempat nikmati pagi

negeri ini di racun morfin
sok terapi para pemimpin
kaya miskin kaya miskin kaya miskin
kaya memimpin lupakan si miskin

di jalan di jalan di jalannaan
nasib berjajar me merah peluh resahhhh
berjalan menimang bimbang
temukan damai dalam sajak yang terrrrrbuang
di taman...


Abdie,31052012