dengarlah denyut nadi
berhentilah membunuh diri
dengan kata cinta dan air mata
karena tak akan membuatku haru
nikmati saja detak jantung
itu irama hidup, meski esok pagi
tak kau rasakan hangat mentari
karena bianglala tetaplah milik cakrawala
impianmu yang membeku
memahat rusuk menjadi bentuk
tak perlu kau sesalkan
jadikan saja buku bacaan
bianglala itu ada
di cakrawalamu
...
abdie, Kamarku 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar