Ae. R


Sabtu, 18 Juni 2011

Tiada Pernah Sirna

gemerisik dedaun menggoda rasa
siapkan pena tuliskan cerita 
yang terbakar di pucuk cemara

bola api cakrawala
berpendar di sela daun 
menari meliuk tertiup dendang angin 

kerling mata dan lentik jemari penari Bali dalam imaji
sempurnakan pandang lengkapi kenang
lengkapi selembar catatan bara kembara

meski kejora menghilang di balik awan
tiada pernah sirna kata kata
merangkai kisah kelana...




abdie, Bromo 2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar