Semilir yang membelai
Flamboyan melambai
Mengajakku merenung
Nikmati hening di bawah terang
Gemercik air mengiringi
Perjalanan memasuki sunyi
Semilir lelapkan renungku
Kulihat ruang gelap tanpa cahaya
Di bawah purnama,
Tiap sudut ruang ku telusuri
Tak kulihat tulisan dinding bermakna puji
Hanya kalimat kedengkian, yang menyerukan keangkuhan
Tak pula kutemukan hiasan bermakna puja
Hanya da deretan gambar kenistaan, berbingkai angkara
Dengan kalimat kedengkian, dalam pelukan kenistaan
Pantaskah aku menyebut nama yang Maha Kuasa?
Larut semakin menusuk
Aku terpojok, tersandar di dinding rapuh
Hingga angin bangunkan renungku,
Seperti mengingatkanku
Kedengkian adalah jalan menuju kasih sayang
Gemercik air menyadarkanku
Dibalik gambar kenistaan adalah kesadaran
Kulihat purnama seperti berkata
“semua adalah pembelajaran, jadikanlah bijak dalam perbuatan,
Temukan pintu kematian, untuk memasuki kehidupan, hakiki yg abadi,
selamat mengembara, nyata hidup adalah pengembaraan”
Abdie, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar