Saat bumi muntahkan isinya dan tenggelamkan berjuta asa
Asa yang tuk sekedar menuai segenggam bulir padi
Pun nalarmu masih begitu licikkah
Hingga mudahnya kulit ari saudara sendiri
Kau permainkan diatas api
Dan saat datang sang bayu dengan congkaknya
Berhembus mencabut dan terbangkan akar peneduh
Masihkah bara nyalimu tetap ada
Sementara kau tak ubahnya hanya segenggam kapas
oleh Rien Etya Siwi pada 26 September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar