Malam ini belum larut, kunikmati segelas kopi panas
Berharap bisa mengusir suntuk dan cemas
Begitu terasa manis dan pahitnya kopi ini
Terasa lebih nikmat setelah larut dalam segelas air panas
Sebatang rokok kretek menemani
Kubuat bulat asap yg keluar dari mulutku
Sejenak bisa mengusir suntuk dan cemas
Kupandang bulan dan berjuta bintang
Lupa pula waktu berlalu
Tiba – tiba suara burung hantu mengagetkanku
Seakan dia mengingatkanku, kemudian dia terbang menghilang di pekat malam
Kembali kupandang bulan dan bintang, membayang sketsa wajah
Ternyata benar burung itu mengingatkanku pada seorang sahabat
Tuhan
dia adalah sahabatku, meski saat ini aku tidak tahu dimana
dia adalah napas dalam ragaku, sinar untuk jiwaku
dia adalah pemberian terbesarMU untuk mengisi hari-hariku
meski kami tidak seperti bulan dan bintang
yang selalu bersama menghiasi langitMu
kumohon bahagiakanlah dia
Tuhan
dia hadir dalam hidupku, duduk manis dalam ingatanku
seakan menari dan bernyanyi dalam ruang hatiku
meski hanya mendengar dia peduli keluh kesahku
meski hanya coretan, dia rela membacanya
dan dia selalu mengingatku saat panjatkan do’a
Tuhan
kami membuka mata hati untuk dapat melihat dunia
saling berbagi, mengungkap segala cerita
tertawa saat suka, menangis disaat duka
meski kami tidak seperti kisah adam dan hawa, tiada batas yang memisahkan
kami selalu tetap saling memberi, semangat dan motivasi saat kami berjauhan
untuk dapat menerima semua kenyataan dan cobaan dalam hidup
Tuhan
adakah waktu untuk kami bertemu walau sedetik
menyatu seperti manisnya gula dan pahitnya kopi
sama -sama larut dalam segelas air panas
berbagi seteguk nikmat dengannyauntuk berjalan bersama membulatkan tujuan,
seperti bulatnya asap rokok yg keluar dari mulutku
Tuhan
walau hanya suara, biarkanlah tetap terdengar
walau hanya tulisan biarkan tetap mengisi lembaran kisah hariku
walau hanya angan biarkan dia tetap duduk manis dalam ingatan
terus menari dan menyanyi dalam ruang hati
Tuhan
biarkan persahabatan kami kekal
seperti bulan dan bintang di bawah langitMU
seperti adam dan hawa yang berjalan dengan anugerahMU
seperti gula dan kopi yg larut dalam segelas air panas
bahkan kematianpun bukan pemisah buat kami
semoga Tuhan memberkatimu sahabatku
aku menyanyangimu
Abdie,Bukit Pasir 06052010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar