Ae. R


Minggu, 10 Juli 2011

Senyum Peluh Tubuh

mendung merundung
wajah - wajah kota kembang
liar mata, teriak mulut di keluh zaman

catatan derita memeluk mereka
memaksa duduk di bawah lentera
yang terangi bilik berlabel jasa

peluh derita bertukar dengan nafsu
yang di bayar lunas selembar nikmat
lega nafas, esok pagi segera membeli cinta

senyum anak-anaknya dalam sepiring nasi
membuat ia bahagia sembunyikan luka
entah sampai kapan ia bahagia


Abdie, Bandung 21012009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar