lelapku terjaga
oleh ketukan di kaca jendela
ku intip siapa dia, sebelum kubuka
ternyata dia adalah cintaku...
perlahan kubuka jendela
terharu melihat wajahnya
merana, di dera nestapa
pada usia yang telah renta
luka lama belum sempat terobati
kini luka luka baru yang menganga
memenuhi sekujur tubuhnya
kutanya dia,
kenapa wahai cintaku?
jawabnya;
hari ini anak anakku kembali bertikai
lihatlah!
mereka membawa parang
membawa batu dan setumpuk kitab kitab
menebar amarah, membanjiri jalanan dengan darah
tak ada lagi persatuan apalagi kedamaian
merah putih kini menjadi merah merah
abdie, Jakarta1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar