hembus semilir menyapu debu
di dedaunan yang hampir layu
rona senja begitu menggoda
siapkan pena tuliskan cerita
namun kali ini,
tak ingin kutatap ronamu
dari celah celah jendela
kuingin memejam rasakan hembusan
degup jantung seperti bertalu
namun, denyut nadi seperti mati
gemuruh rasa membayang sketsa
nyata berkarat urat urat
tiada nampan berisi rindu
kusuguhkan pada mentari
hanya segelas racikan duri
menyengat wangi di bibir berbisa
tiap tegukan muntahkan racun
cinta mati terkapar tanpa nisan
terbujur kaku penuh luka
akhiri drama fatamorgana
saat semilir menyapu
terlihat jelas lukisan
tubuh berdebu...
hembusan ini kian terasa
saat menetes bulir bening
di sudut yang memejam
hanyutkan debu di wajah
jadi petunjuk di jalan setapak
telusuri kemana debu bertepi
sebelum dedaunan layu itu
benar benar mati
abdie,18062011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar