Ae. R


Minggu, 19 Juni 2011

Sketsa Senja Tadi

hembus semilir menyapu debu 
di dedaunan yang hampir layu
rona senja begitu menggoda
siapkan pena tuliskan cerita

namun kali ini,
tak ingin kutatap ronamu
dari celah celah jendela
kuingin memejam rasakan hembusan

degup jantung seperti bertalu
namun, denyut nadi seperti mati
gemuruh rasa membayang sketsa
nyata berkarat urat urat 

tiada nampan berisi rindu
kusuguhkan pada mentari
hanya segelas racikan duri
menyengat wangi di bibir berbisa

tiap tegukan muntahkan racun
cinta mati terkapar tanpa nisan
terbujur kaku penuh luka
akhiri drama fatamorgana

saat semilir menyapu 
terlihat jelas lukisan
tubuh berdebu...

hembusan ini kian terasa
saat menetes bulir bening
di sudut yang memejam
hanyutkan debu di wajah

jadi petunjuk di jalan setapak
telusuri kemana debu bertepi
sebelum dedaunan layu itu
benar benar mati




abdie,18062011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar