mengaku,
aku berilmu, hanyalah asa
timbulkan sebuah prasangka
keberadaan wanita pemilik harta
yang memiliki hakiki singgasana dan tahta
dan tulus senyum perempuan tua
merangkak dalam gulita
segala ilmu mengungkap tanya
ketika hakikat dianggap sempurna
mampu temukan makna huruf - huruf yang di eja
dianggap lebih indah dari nyata terang purnama
saat mata - mata mulai membuka
semata ia hanyalah pelajaran biasa
tidak se istimewa yang aku kira
ketika tak berjejak di taman fana
mengira marifat tiada dua
mengenal diri asingkan dunia
hanyalah dungu dalam gulita
sementara matahari berikan terangnya
tanpa warna tak memilih siapa
Abdie, Manglayang17062009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar