Duhai,matahari
Kemana gerangan embun
Setelah pagi mencumbunya
Menjadi lembaran kisah siang kah?
Saling bertukar kabar dengan rindu
Yang tak henti di tabur para pencinta
Kisah yang takan pernah ada ujungnya
Hingga suatu masa nanti beningnya,
Menjelma belati yang siap mengiris hati
Pun duri pada setangkai mawar
Yang siap melukai saat menyentuhnya
Tetap saja,
Ia teramat indah tuk di lupakan
Meski jiwa-jiwa merana saat bercerita
Mengenang sebuah putaran semesta
Duhai, matahari
Sampai kapan pagi mencumbu embun
Beningnya menyatu di terangmu
Agar siang bukanlah lembaran kesia-siaan
Duhai, matahari
Engkaulah saksi
Tiap putaran semesta
Abdie,27062011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar