Dalam tiap putaran bumi
Selalu ter iringkah senyum di bibir ibu?
Seperti hari lahir kita yang di sajakkan
Tak sisakan kehampaan
Melukis kanvas dengan tawa
Cerita tanpa goresan luka
Darat dan laut di dendangkan
Langit jadi naungan maha sempurna
Telapak tangan zaman dahulu
Menjadi warna lukisan senja
Saat kumandang bergema
Merdeka seluruh penjuru nusantara
Isi rimba ikut berdansa
Soekarno dan Hatta jadi legenda
Nafasnya legakan rongga jelata
Itu dulu sejarah yang kubaca
Kini mereka kembali sesak
Nafasnya tergadai di ngarai-ngarai
Tak ada lagi setetes susu
Yang keluar dari puting ibu
Pesta usai berbagi ceria
Mereka siap menjadi bangkai
Menghiasi dinding istana dengan damai
Setelah lantunkan kidung leluhur
Abdie,Gunung Papandayan16082007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar