Ae. R


Senin, 27 Juni 2011

Jangan Lupakan Mereka


Bocah - bocah  di jalan raya
Mereka tinggal di kolong jembatan
mereka yang kalah dalam perhelatan
dicampakkan  impian sendiri

            Debu jalanan menjadi topeng di wajah mereka.
Menutupi mata hingga tak dapat nikmati purnama.
Deretan perempuan hamil muda,
mengandung buah dari pohon di jalan raya.

Bayi menangis di pinggir kali, selimutnya terbawa arus
Alas tidurnya rumput dan lumut batu
Mereka terabaikan perdebatan
Tidak tercatat dalam daftar perubahan
namun menjadi catatan sejarah masa depan

            Pantaskah kita mengaku kaya
bila meja makan tetangga adalah tong sampah
lauk pauknya belatung dalam nasi busuk.
Inikah kado terindah untuk mereka ?

Mereka tak bisa kita biarkan.
Saat kita teriakan ideologi
mengagungkan agama yang kita peluk.
Kuman-kuman merajalela membunuh tua renta di jalan raya
Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
pantaskah kita mengaku manusia mulia?


Abdie,2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar