Ae. R


Rabu, 12 Desember 2012

Serumpun Senyum

serumpun senyum
ilalang menari-nari
diantara bentang tali idiologi
sejalan mematri janji
beriringan,

serupa butiran rintik gerimis
yang pasrah merebah di pangkuan bumi
memanah rasa sosok sesama
tumbuhkan tunas - tunas baru
dan,
cinta bukan lagi cerita hampa
tentang kasta dan nostalgia gila-gilaan
terjebak dalam buta mata sendiri

serumpun senyum
sesama bebaskan idiologi
lepaskan tali pengikat dengki dalam diri
menggapai puncak abadi

serumpun senyum
lupakan perbedaan
di rimbunan ilalang



Abdie,2012

Merindukanmu

seperti irama memecah sepi
gerimis iringi nyanyian malam
yang kini sebatangkara merindu purnama
tempat ia berbagi cerita

antara di batas jarak
mengeja aksara lepaskan makna
rebahkan tubuh tautkan rindu
serupa kerlip memadu manja kejora

sesaat alam membuka sadar
biarlah hujan lenyap di tubuh bumi
namun rindu dalam hati tumbuh abadi
jalani hidup pada selembar tulisan




Abdie,2012

Anti Huru Hara

anti huru hara
hura-hura urang sunda
wilujeng maca
bade resep bade ngewa
teu langkung kumaha salira
dijamin moal dosa oge moal kenging pahala

cenahmah ukur ngumbara
tapi betahna kabina - bina
najan beunghar ku rupa-rupa dosa

miskin ku rasa rumasa
keukeuh ngangen hayang hirup di dunya salila-lilana
ah,mending nginum wedang jahe heula,
daripada mikiran rasa rumasa
nu katutupan haseup nu kaluar tina kenalpot vesva
...
euweuh deui ukur nulis terus maca
najan beuki dieu beuki teu kaharti
terserah rek naon di sebutna, sajak atawa puisi
carita fiksi atawa dongeng budak balantrak
nu penting teu poho kana tata jeung krama ka sasama
najan beda bahasa jeung warna kulit buayana eh budayana
...
neang hirup poho hurip
leumpang mapay paribasa
kalah jauh tina jugjugan
sabab ngarasa pangbisana
maklum, sombong mutlak sifat jelema
heuheu, lamun kasinggung berarti rumasa
tapi anu suci bersih ti lahir nepi ka bathin,
tong boro protes maledog oge meunang
asal ku bala-bala



Abdie,11.12.12

Sama Saja

berpuisi di malam hari
apapun jenis dan temanya
seperti menyantap sepiring nasi
syair sufi atau sup kaki sapi sama saja
menawar lapar perut sendiri
yang keroncongan tak pernah bosan
memakan keangkuhan diri



Abdie,11.12.12

Balada Jam Dinding

tetap berdetak
didengar atau tidak
tetap berputar
di lihat atau tidak
sama sekali ia tak peduli
namun tak bosan menyaksikan
saat ku sedang ngorok atau bermimpi

se saat tersadar,
kuperhatikan ia telah tiada tepat pukul 22:52
ah, besok kubelikan kamu battere baru kawan
tuk tetap ingatkan aku pada detak dan putaran
hingga nanti saat angka-angka itu,
membuatku tak bisa membelikanmu batu battere
yang baru




Abdie,111212

Untukmu Sayang

lelah ini
memang kurasakan
namun bukan hambatan
meski harus beribu atau berjuta kali
kutelusuri taman sajak ini
untuk menemukanmu
untukmu!
bukan puisi bertema kangen
yang terpendam dalam angan
bercerita tentang rindu akan dirimu
kubiarkan cinta bicara
agar tak ada lagi ungkapan atau bait do'a
namun nyata hidup yang ku abdikan
untuk hidupmu!

sayang!
rinduku sebatas hidup
bukan sebutir atau sebiji tasbih
yang di untai membatas hitungan dzikir
di keheningan



Abdie,2012

Ekspedisi Mimpi

exsplorasi atau ekspedisi
selembar tulisan kalimat hidup
bukan mimpi indah tentang Pulau Bali
atau agung dan gagahnya gunung merapi

kemarin, hari ini atau besok lusa
bukan rencana persembahan
pada seuntai do'a di biji tasbih
yang mengukir jalan di tepi jurang

satu dua tiga
masih tetap hitungan angka
bukan ekspedisi mimpi memuji diri
yang tak pernah mampu mengulang hari
tuk menghapus jejak tulisan kemarin
saat eksplorasi ambisi ratakan tanah
buncahkan darah di ladang-ladang pengharapan
tinggalkan mata-mata mati dalam penglihatan
lupa ingatan tentang tuhan dan kawan
dan hari ini besok pun lusa
tulisan kemarin tetap menjadi catatan
yang di kenang atau dilupakan,
lalu hilang bersama angka-angka




Abdie,11.12.12

Minggu, 09 Desember 2012

Tubuh Kita Pusara Kata

Sayang!
senafas senja kita bicara
selepas dahaga meneguk cinta
dalam apa yang kita rasa
akankah jadi cerita sia-sia sebuah pusara!?

bukan tidak mungkin hidup kita sama
dalam alur cerita yang berbeda
mata mana yang terjaga,
kiri kanan sama saja

Sayang!
sorga atau neraka
tak perlu jadi pilihan sebuah pandangan
kita rasakan saja cinta atau amarah yang berbicara
dalam pusara tubuh kita



Abdie,2012

Sabtu, 08 Desember 2012

Dirimu

takkan menghilang
siluet yang membayang
tanpa bingkai di dinding kenang
sebab rindu ini

serupa pahatan mengukir musim
berharap udara utuh menjelma
Dirimu



Abdie,2012

Percuma

Arah itu sudah ada
Sebelum kita tercipta
Menuntun langkah menempuh jarak
Agar cinta bukan hanya surat berserak
Terbang ditiup angin tanpa jejak
Hanya kiasan tertinggal di alam fana
Percuma...




Abdie,2012

Akhir Putaran

indah kata jadi puisi
memakna di bait sajak
tak sadar diri di mutilasi
di penggal jejak bahasa berserak

dalam simbol
sastra atau bahasa cinta
memuja sepi mencumbu sunyi
pencinta terkadang merupa berhala

tak hirau hidup di persimpangan
sibuk tentukan ujung jalan
yang tertutup kabut perhelatan
iklan- iklan simbol perdamaian

berjalan di tubuh malam
susuri jejak telapak zaman
hanya temukan butiran debu
jadi penentu akhir putaran



Abdie,2012

Jumat, 07 Desember 2012

Dendang Malam

gurindam malam
mengenang kelam

tragedi hati
membara negeri

menjarah sejarah
bersimbah darah

orang berdasi duduk di kursi

berkhutbah tentang tatanan azasi

moral agama menelan ludah
memandang umat bermata merah

mengusung pedang di tepi jurang
teriak lantang nyatakan perang

muak memandang perbedaan
runtuh sudah pilar kesatuan

hukum kenakan seragam keadilan
ternoda jasa perjanjian kekuasaan
...

jika saja
tuhan yang berbicara
tragedi hati takkan pernah ada
dan sara bukan lagi desain panggung angkara

setelah Lampung,
seharusnya tak ada lagi
kecuali memang itu sebuah skenario teror
demi satu kepentingan....



Abdie,2012

Terapiku

sejuk terasa,
seperti terapi sebuah rasa
saat cinta bukan hanya bahasa
olah kata tampil bijak berbicara
di atas meriahnya panggung fatamorgana
namun mewujud perbuatan nyata
meski sekedar saling sapa akui sesama
kasihnya tak memandang kasta apalagi sara
sejuk terasa,
sebab cinta itu memang ada
bukan hayalan do'a malam belaka



Abdie,2012

Karang dan Kerang

jika saja makrifat
bukan lidah yang bersilat
dalam hayal dan angin malam
tentang karang dan kulit kerang
tentu jalan cinta takkan terhalang perbedaan
karang dan kerang



Abdie,2012

Beranda Sesama

Lama tak kubuka beranda
Kulewatkan banyak makna
Metafora bahasa syair semesta
Dalam sajak dan puisi para pujangga
Ternyata tuhan memang ada
Dalam setiap diri yang bernyawa
Bukan lukisan abstrak pemuja do'a

Semoga saja menjadi nyata
Mewujud dalam damai sesama


Abdie,2012

Tuhanku Tuhanmu

tuhanku tuhan tuhanmu tuhan
terperangkap hedonisme duniawi
terjerat tradisi basi kata hati dan mitologi

saat kuasa bertahta
di atas kata-kata bijak kelana kitab
yang membutakan ketulusan langit
adakah do'a bagi sang pelaknat
adakah do'a bagi sang pengutuk
saat hujan bangunkan tunas-tunas kehidupan
untuk dongeng masa depan



Abdie,2012

Siapa

kucoba membuka mata
memandang banyak cerita
dalam sangkar mewah berhias permata
air mata bunda berderai sebab petaka
siapakah musuh atau kawan setia manusia sebenarnya!?
setan atau kemunafikan atasnamakan tuhan dalam ajaran
hingga kehidupan seperti penampungan penderitaan
sebab keyakinan seolah menjadi paksaan

siapa yang di agungkan
dalam cerita yang berbeda jalan
haruskah kebersamaan itu nampak nyata
saat negeri ini dilanda bencana saja!?



Abdie,2012

Kopi Hideung VS Goreng Ulen

perang diditu ribut didieu
pabeulit jeung harga daging sapi di jero nagri
demo ngantri nungguan giliran
ngajukeun rupa - rupa tuntutan kahirupan
pulisi kawalahan, ku pamolah nuasalna tina kahayang

juragan mentri sibuk sorangan
ngurus rumah tanggana sewang-sewangan
nu keur di rung-rung kabingung gara-gara kabutuhan
pahlawan nu biasa kabeurangan oge ngadak - ngadak teu hudang
siga nu sieun kahujanan atawa kabanjiran

anggota dewan pipilueun senam pagi
biwir baceo parebut gengsi jeung harga diri
poho kana harga daging sapi zaman kiwari
nu leuwih mahal ti harga diri

koceak dengek rahayat leutik
ningali harga sendal kulit jeung tarif listrik
biheung make biheung caang, matana burial buncelik
tungtungna ngalagu dangdut duhai politik tik tik tik tik tik
tuluy ngegel tungtung biwir saeutik




Abdie,2012

Celoteh Pak Tua

tak ada puisi saat sakit gigi
realita bukanlah sajak kata bermakna ganda
lihatlah mata itu bukan pemandangan belaka
saat hujan menantang gersang
tak ada yang sanggup menghalang
begitu juga dengan sajakmu
yang hanya bercerita tentang senja



Abdie,2012

Sama Saja

entahlah, terserah
menurutmu itu sumpah
bagiku tidak lebih baik daripada sampah
rekayasa kronologi atau skenario pasti
tanya saja dirimu sendiri
sebab bagiku terang itu hanya matahari

aku dan kamu
hanyalah sepenggal kisah
benar dan salah nalar yang tak pasti
tak perlu merasa diri ini suci

aku dan kamu
sama saja


Abdie,2012

Kamu

ya, cantik itu kamu!
yang memahami arti kosmetik
saat cermin itu retak di telan angka
kecantikanmu menjadi sempurna
dalam setiap do'a
tak pernah pasang pun surut
seperti gema dalam irama puja



Abdie.2012

God Day Time

serupa menebar jala
saat kau umbar kata-kata
berharap puji dan puja
ramah senyum merayu makna
dalam sosok mencari kuasa

benarkah seperti itu adanya
ah, bagiku itu hanya simbol dunia semata
bijak semasa kampanyeu saja
sebab rasisme masih butakan rasa

namun akhirnya
sambil koprol aku katakan
"I don't care who you are"
tak cukup bijak dengan hapalan kitab
memimpin bangsa memelihara kedaulatan negara
sebab Sabang sampai Marauke adalah amanah semesta
warna warni kitab pemersatu jiwa
Indonesia...



Abdie,11112012

Kamis, 25 Oktober 2012

Brownis Amanda

kita hanya beda paham
bukan beda keyakinan
sepertinya,
kita harus bertanva pada awan hitam
darimana awan putih berasal
agar damai,
bukan lagi tujuan tak tercapai
dan sorga tidak seperti brownis amanda
mengambang di atas mega
nikmat dalam hayal tak pernah terasa




Abdie,2012

Cuap-Cuap

Sebait kebijakan, katanya
Meretas jalan popularitas
Koar - koar lisensi masa kini
Seperti antrian berebut tiket pertunjukkan
Degradasi moral melanda pejabat teras
Dan beranda negeri kian memanas
Kata kata tetua,
Pujangga setara nabipun
Hanya jadi ampas pekat tak terungkap
Menguap lalu hilang di genggaman kekuasaan...

Cuap - cuap,
Janji - janji pengabdian
Musnah dalam naskah perjanjian
Di bawah meja taruhan




Abdie,101312

Duhai Demokrasi

kapan lenyap
tebalnya awan hitam
yang menutupi senyum
pertanda suka cita anak bangsa

kemana kepastian berpaling
jika tuhanpun hanya jadi sumpah angin
membadai, porak porandakan kehidupan
daun, ranting, dahan hingga akar rumput
hampir musnah oleh angkara yang meraja

perampok, pembunuh bahkan pemerkosa
kenakan seragam yang sama
berunding di meja sejahtera
mengasah mata yang telah buta
mengasuh hati yang telah mati
ludah - ludahnya basi,
enggan meminang matahari
asik berdebat filsafat keadilan
bersilat lidah tentang kemanusiaan

duhai demokrasi,
kau seperti kantung jenazah
berisi azasi anak - anak negeri


Abdie,101612

Selasa, 23 Oktober 2012

Dirimu

takkan menghilang
siluet yang membayang
tanpa bingkai di dinding kenang

sebab rindu ini
serupa pahatan mengukir musim
berharap udara utuh menjelma
dirimu...


Abdie,101012

Ah

terkadang hidup
serupa situs jual beli
tawarkan segala yang tak pernah terduga
tak terkecuali nurani yang katanya puisi

meski di cangkir yang sama
ampas yang tersisa mungkin beda
hidangan beranda menyambut senja
menjadi sajak kenangan tanda mata

serupa mata kail
berumpan sesal memancing sadar
ah, karena kenangan bodoh
kau sebut aku penyair!?

tahukah kau,
siapa kita di mata kenangan
hanya sesosok kebodohan
yang membisu di warna beling



Abdie,101012

Minggu, 14 Oktober 2012

Ingat Dan Lihatlah

anakku!
untuk sebuah itikad
dalam sehembus nafas
tak ada hari kiamat
meski pagi esok atau detik ini
rumah duka itu adalah sebentuk jasadmu
hanya tapak kaki, pembeda jejak
baik buruk ceritamu atau pengulangan masa lalu
yang kau tinggalkan

ingatlah!
kini bukan lagi zaman nabi
atau perjalanan heroiknya para wali
yang mencipta tafsir-tafsir mimpi dalam sunyi
demi hakiki nyata damai yang abadi

lihatlah!
jejak sebaris riwayat
yang dulu terkubur sekarang berucap
bahkan lantang teriak di kemilaunya mimbar zaman
mengumbar asma menuntun hasrat di jalanan
tuhanpun jadi penegas halalkan kedengkian
merasa jatidiri adalah kesempurnaan

anakku!
jika tafsir-tafsir masalalu membuat ragu
temukan saja dirimu di balik baju rajutan ibumu
yang sedari dulu hangat kasih dan sayangnya,
tak pernah terhenti di detak waktu
mendekap jasad-jasad kaku
nabi, wali, fir'aun bahkan jasad dirimu
yang menjadi cermin retak tiap lelaku
jadi lukisan hidup dalam amanah sehembus nafas
yang takkan pernah beku



Ae,2010
Rinduku


sayang!
rinduku sebatas hidup 
bukan sebutir atau sebiji tasbih 
yang di untai membatas hitungan dzikir
di keheningan




Abdie,2012

Untukmu

lelah ini
memang kurasakan
namun bukan hambatan
meski harus beribu atau berjuta kali
kutelusuri taman sajak ini
untuk menemukanmu

untukmu!
bukan puisi bertema kangen
yang terpendam dalam angan
bercerita tentang rindu akan dirimu
kubiarkan cinta bicara
agar tak ada lagi ungkapan atau bait do'a
namun nyata hidup yang diriku abdikan
untuk hidupmu!



Abdie,2012

Pusara Tubuh Kita

Sayang!
senafas senja kita bicara
selepas dahaga meneguk cinta
dalam apa yang kita rasa
akankah jadi cerita sia-sia sebuah pusara!?

bukan tidak mungkin hidup kita sama
dalam alur cerita yang berbeda
mata mana yang terjaga,
kiri kanan sama saja

Sayang!
sorga atau neraka
tak perlu jadi pilihan sebuah pandangan
kita rasakan saja cinta atau amarah yang berbicara
dalam pusara tubuh kita



Abdie,101012

Rabu, 26 September 2012

Sebuah Risalah

menguak risalah
muasal wujud sajak indah
yang berserak di taman sejarah
terbaring setubuhi tanah

dalam kenang,
hening yang tak lagi hikmah
INDONESIA adalah sajak indah
yang kau tebus dengan darah

kini nyaris tanpa identitas
seperti asing di hati anak negeri
terlupakan oleh meriahnya pesta adu kuasa
hingga darah tumpah itu kini adalah perang saudara

pahlawan,
kau ku kenang untuk dilupakan
hingga nisanmu nanti menjadi batu tanpa makna
sebuah pertanda yang asing bagi generasi mendatang



Abdie,2012

Masih Tentangmu

laksana samudera
setapak jejak tanpa syarat
memakna nyata adanya hidup
dan kini, bukan lagi nalar
segudang kata tentang cinta
atau hakikat malam tentang tuhan

kamu!
wujud cinta
dan kasih tuhan untukku


Abdie,2012

Kamu Cintaku

kau bukan sekedar
makna bersyarat kata-kata
atau isarat atasnama bahasa jiwa

nafasmu!
hidupkan rinduku menujumu
tiada ragu ikuti bahasa qalbu
yang memanduku tuk menemu rupamu
sekujur wujud cintaku

Abdie,2012

Temali Kita

temali kita kata- kata
mengikat janji ikrarkan setia
seperti kaki yang setia pada tiap langkah
meski kadang harus menempuh arah salah

ikrar kita kata hati
tak perlu dianggap jeruji
membatasi leluasa lelaku diri
biarkan saja berjalan searah matahari

dalam setiap perbedaan
di sana tersimpan keselarasan
bijak nalar bajik menggelar
agar ikatan kita tiada pudar

ini ikrar kita
ini hidup kita
temali pengikat rasa
cinta


Abdie, 2012

Duhai Semesta

begitu indah!
ketika kematian
melahirkan puisi

mengerikan sekali
ketika pemahaman keyakinan
mewujud kedengkian dalam kehidupan

hari ini polisi jadi korban
pantaskah aku bertanya
siapa lagi korban hari esok?

aku, kamu!
akankah tertawa bahagia
jika nanti anak atau cucu kita
mengatasnamakan asma-asma
menganggap suci perbuatan hina
menebar kebencian pada sesama
lalu membunuh atasnamakan tuhannya

tak ingin ku bertanya siapa lagi korban hari esok
tapi jika saja aku bisa memohon pada semesta
semoga esok tak ada lagi pertumpahan darah
atasnama perbedaan sara atau idiologi pemujaan



Abdie,2012


Duhai Matahari


sampai kapan kitab jahiliyah
menjadi benalu di qalbu-qalbu
ciptakan teror-teror berkedok ilmu
hingga syahid lantang berkumandang
di atas tanah bersimbah darah
tinggalkan nestapa dalam sejarah semesta 




Abdie,2012

Sabda Hidup

sayang!
tak ada yang istimewa
Tapi semua teramat sangat bermakna
Ketika sabda hidup menuntun kita
Menuju tempat semayamnya segala puji dan puja
Tak ada lagi hakikat do'a dan indahnya senja
Yang ada hanya kita bersama di tubuh semesta
Mewujud kebaikan tanpa rekarasa berharap sorga



Abdie,2012
Sebaitku Untukmu

liris manis sajak indahpun kalah
tak mampu menghapus
tulus senyummu
saat ku resah


Abdie,2012

Sebait Sajakku Siang Ini

radang meradang jelang siang
seperti terapi, bangkitkan denyut nadi kehidupan
rindukan rintik kasih sayang
saat gerah melanda perhelatan
antara dogma dan dilema kekuasaan
yang merenggut kesadaran kemanusiaan


Abdie,2012

Ah

seni bela diri paling menarik
antik kadang juga menggelitik
saat mulut menganga berbau intrik
bermacam aroma strategi yang juga licik

Ah, politik!
seperti pemicu dengan aliran listrik
kejutannya memacu gerak saraf motorik
terangi nalar atau membentuk sosok munafik

Ah, politik!
ah, munafik!
ah, kau memang licik
patahkan leher tanpa mencekik


Abdie,2012

Selasa, 14 Agustus 2012

Matahari Mata Kita

sayang!
kerasnya karang itu nyata
bukan hakikat batu hitam
dalam angan malam
sayang!
bersama dalam beda
kita wujudkan kebaikan
agar cinta kita nyata
bukan filsafat kata tentang keindahan
sayang!
sekeras atau sehitam apa
kehidupan yang kita jalani
kebaikan akan tetap berjalan
dalam segala perbedaan

sayang!
kita bersama nikmati nafas
dalam tidur dan terjaga
jalani hari ikuti matahari
agar mata kita memandang terang
nyata sebuah kesetiaan



Abdie,2012

Selarik Terik

selarik terik
terpanggang nyata
rebah diantara gempita
panggung fatamorgana

telanjangi mata
menata segara maya
wujud cinta dua dunia
memekik mati tercekik


terbelalak tatap
robohkan panggung
fatamorgana memakna ada
hidupkan cinta dalam dunia

seiring siang berjalan
matahari hangatkan rindu
menuju senja ujung dunia
tanpa fatamorgana mencekik cinta



Abdie,2012

Botol Kosong Berandal Malam

melipat jejak
di taman sajak
bertaruh nasib
di botol kosong

berandal malam bergumam
dimana sang pahlawan
dalam kosong jejak nasib sajak
mencari telapak penghuni taman

sementara wajah negri
semakin pucat pasi dicaci maki
sombongnya kekuasaan tirani
para punggawa negri

berandal malam
berandal zaman
mencari arti persetubuhan
kebaikan dengan kemanusiaan



abdie, 2012

Minggu, 12 Agustus 2012

Tanpa Judul

puisi memikat
hasrat berkarat
genggam hakikat
lantunkan kidung hikmat

dalam suara
tak terdengar hampa
dalam nafas hembus membisu
pijak tiada menata rindu

merdu rindu
bertarung ambigu
sebab dalam qalbu- qalbu
masih gemuruh lagu masa lalu

akhiri puisi
memikat segala arti
dalam hakikat memaku sepi
hingga hidup berjalan tanpa judul pasti


abdie,2012



Kamu Matahariku



Sayang!
Kita selalu bersama
terikat eratsakral sebuah ikrar
meski dilain waktu dan beda tempat
tetap ku ikuti arah rinduku berjalan
tiada sedikit pun keraguan
menujumu matahariku


abdie,2012

Kamis, 09 Agustus 2012

Takbir Pinggiran


perih merintih
serupa takbir hidup 
orang - orang pinggiran
yang mencoba mewujudkan nasib
ketika do'a mereka
membentur dinding tebal kehidupan


Abdie,2012

Cintaku

kau ada,
mewujud segala do'a
muara segala rasa
keluh kesah duka dan bahagia

di sini, di bawah terang yang sama 
kucoba memahat kata-kata
mewujudkan cinta menjadi kita
bersama dalam segala beda


Abdie,2012


Selamat Malam Kekasihku

perlahan menutup
kelopak bumi terlelap
benamkan segala kenang
di telaga malam

di sini, tetap terjaga
rindu masih bersuara
memanggil - manggil namamu
Kekasihku!


Abdie, 2012

Jumat, 03 Agustus 2012

Bagiku Biasa Saja

tatar bertutur
berpijak do'a-do'a
kau sebut benar dan salah
kau sebut baik dan buruk

bagiku biasa saja
baik buruk benar salah
tidak kuanggap vonis mati
namun ajaran tuk pembenahan

keinginan hati berbuat
tanpa baik tanpa buruk
tanpa benar tanpa salah
hidup tetap berjalan



Abdie,2012










Di Sudut Zaman

molek berhias senyum
dari mungil bibir gadis pinggiran
membuncah rayu mengemis harapan
di remang sudut zaman

entahah,
karma atau memang nasib
yang memaksanya jalani hidup
dalam samar kepastian menyambut pagi


Abdie, Surabaya 2008






Di Ujung Telunjuk

ketidak patuhan
beringas menyerang kesadaran
hukum mati digantung ambisi
tak berdaya di tangan tirani

mata-mata
me merah marah
di ujung telunjuk
tubuh - tubuhnya tergolek lemah

mulutnya di bungkam amarah
pemangku negeri yang kian beringas
binasakan kesadaran sendiri
menggatung hatinya pada kokoh tiang tirani

tak peduli anak negeri
kehilangan jati diri
sejarah dalam darahnya sendiri
juga dipaksa mati

Abdie,2010


Masih Untukmu

tiada ragu
kubuka pintu
menyambut hadirmu
dalam segenap rasaku

dua ruh
menyatu setubuh
sepakat untuk simpuh
pada janji pengikat  tubuh

meski nanti
beku tubuh di dasar bumi
dalam tulus kasihmu
rasa ini masih untukmu


Abdie, 2012


Kuah Kilah

kilah jadi kuah
sahabat pun kawan muntah
telan ludah sejarah
yang kering di garang serakah

harta tahta selalu jadi cerita
menarik simpati kaum wanita
kawan setia menjadi balada terbuang sia - sia
dalam kenang angkara murka


Abdie,2012

LAPAR

Rasa lapar ini tak bisa dijanjikan
bahwa besuk perut akan terisi nasi
dan mengembalikan kondisi lemahnya hidup
karena situasi yang tak memungkinkan
menghirup aroma nasi

Lapar
Kelaparan yang terjadi dinegeri ini
pun tak mampu merubah
akal manusia bekerja dengan sehat
dan jiwa yang lapang

Lapar
manusia di negeri ini sudah sama sama lapar
bukan hanya kebutuhan nasi
tapi, kebutuhan hidup yang menipu
membusungkan perutnya sendiri sendiri

Lapar
bukan lagi bagi kaum miskin
kaum miskin kelaparan, itu benar karena kurangnya pangan
sementara kaum durjana
selalu kelaparan, mengejar ambisi dunia
menelan mentah kaum miskin
bahkan rela membunuhnya
dengan janji dan tangan dingin



Hadi Lempe Kaliwareng,Batang 2 Agustus 2012

 Hadi Lempe

Kamis, 02 Agustus 2012

Debu Jalan


tentang kehidupan
tentang kesejatian
tentang pencipta dan ciptaan

cinta dalam diri
mewujud ragam cerita
tawa canda duka juga nestapa

nasib mengais
takdir mengiring
setiap langkah- langkah hidup

segala ungkapan
semua keberadaan
menjadi debu jalanan


Abdie,2009






Tak Peduli Siapa

beriringan ombak menepi
nampak indah pesisir pagi
kurasakan dalam peluk hangat mentari pagi
nikmati irama merdu debur anugerah bahari

sambut hari sajak bersajak
kecil sungguh kaki berpijak
ketika telapak meraba ombak 
sekejap menyapu semua jejak


seiring bergulir hari
matahari takkan pernah berhenti menyinari
debur ombak takkan pernah bosan mengiringi
setiap langkah dan jejak diri yang mati



Abdie,2012



Saat Ini

kemana arah air mengalir
ku ikuti tk temukan hilir
dalam resah meniti takdir
bayangmu selalu hadir


kucoba lupakan semua asa
yang terbang ke nirwana
saat air mengalir hingga muara
ia merupa samudera lambang cinta


saat ini,
kuanggap nirwana tak ada
ketika langkah takdirku terhenti
temukan muara sebuah kelana


saat ini,
dalam dirimu
dalam hatimu
dalam hidupmu




Abdie,2012

Masih Tentang Kamu

berlalu masa
tak jua kutemu
lukisan asing di beranda
selain sketsa tentangmu

lingkar putaran
membingkai kenangan
saat sepotong purnama menemani
gemerlap berjuta kejora

aku di sini,
mengikuti putaran masa berlalu
yang menyimpan cerita
perjalanan rindu yang saling menyapa

aku di sini,
terdiam di beranda masa
menggenggam gejolak rasa

aku di sini,
dalam diam tak bisa berhenti
merindukanmu!


abdie,2011
 





Rabu, 01 Agustus 2012

Cinta

biarkan saja bunga jatuh
terhepas menimpa bumi
menunggu tiba saat sirna
lepas kenang fatamorgana

sebab senyawa kita
dalam untaian kata
merangkai beribu makna
satu dalam luluh simpuh


abdie, 2012


Cara Rindumu

aku suka
kamu arangkan bara
menyimpannya di dasar rasa

kau ubah jadi gemuruh
seperti gelombang hantam karang
hempaskan segala keraguan

saat musim tiba berubah
kau seperti kuncup yang mekar
manyongsong sesinar pajar

langkah kecilmu
tak ragu menembus waktu
sampaikan rindu yang kau ramu

serah berserah
arangmu yang mendebu
tak ada ragu mengisi hari

batas hidup menanti
kau sambut dengan pasti
cara rindumu luluhkan hati


Abdie, 2011




Kabar Kabur

kobar kabur
kebiri kabar
sengketa kata
luluh lantakkan
lahan -lahan harapan
sisakan puing-puing
diantara jerit kesakitan
rakyat kecil yang di jelatakan
oleh kerakusan,
tuan bersafari mewah
gagah menenteng surat pembebasan
matanya menyala tak ubahnya srigala
dengan taring tajamnya
bersiap binasakan kemerdekaan


Abdie, 30062012

Selasa, 31 Juli 2012

Serak Kalimat

taqwa berserakan
kiblat tak jua di temukan
barat timur utara selatan
hanya arah tentukan keinginan
imam-imam menggigil kedinginan
dalam tubuh-tubuh yang kepanasan
di bawah pohon -pohon kehidupan

serak kalimat berserakan
dalam dingin keinginan
dalam panas kehidupan
tertutup debu bara zaman


Abdie,2012





Pa;u Benalu



Palu benalu bertalu
Bengkak telinga para penjaja
Gulung martabat hasrat berontak

Seperti pertanda gunung meletus
Gemuruh gejolak muntahkan amarah
Penjaja hidup lemah di tangan bara

Entah sampai kapan
Sengketa berlangsung seru
Di atas permadani kekuasaan

Seragam suci
Pemangku negeri
Ternoda ulah sendiri

Rakyat teriak
Siapa memihak
Palu benalu kian menghentak



Abdie, 2012

Sabtu, 28 Juli 2012

Omong Kosong

mewah wah wah wah ah
susah sah sah sah sah ah ah
parade nafas gema hikmah
ragam jamuan di bulan berkah

iringi takbir mengungkap tabir
dingin di balik selimut semilir
dalam langkah - langkah getir
susuri sungai kehidupan yang terus mengalir

omong -omong
mengisi gerah yang resah
kosong-kosong
luluh berserah bukan menyerah
pada jamuan parade nafas
yang membuat langkah beringas




Abdie, 28072012
 
 

Jejak Terinjak

tapaki jejak
tempat berpijak
baik buruk pun nampak
nyata di jalan setapak

langkah meraja merasa - rasa
angkuh setubuhi segala nista
lalaikan tubuh yang sekejap saja bisa sirna
tinggalkan jiwa merana di lebat belantara

ketika rasa mulai membaca
kucoba nalar mengeja rima
bait demi bait langkah fatamorgana
dan terbaca jejak mencari makna

baik buruk pun kuanggap takdir
yang sudah ada sebelum aku terlahir
tuk menghirup semilir tanpa berpikir
tentang sebuah takdir dalam semilir

pilih memilih pilah memilah
temukan takdir di tiap langkah
dan baik buruk pun merupa wajah
dalam bingkai kenang di tempat singgah
 

Abdie, Garut 2010

Rabu, 25 Juli 2012

Serupa Sandi

serupa sandi
memecah rahasia
dengan gerak dan isyarat 
jadi tuturan dan tuntunan

bergerak tanpa sarat
meski kadang jadi pertaruhan
syahwat - syahwat laknat
penyamun cinta


ya atau tidak!
cinta selalu di persalahkan
atas nikmat dan kedukaan 
kadang cinta serupa sandi yang tak terpecahkan
hingga hakikinya tak bisa terungkap
 

Abdie,2011 
 

Serupa Cakrawala


simpul kata
satukan kita
dalam senyawa rasa
mengikat cinta

tak berbatas
serupa cakrawala  
mengikat satukan semua beda
dalam pemahaman cinta semesta




Abdie,2012
 

Jika

pecah lambung
sebab kapal karam
di dasar samudera kan terbenam
jadi cerita dalam derai air mata

nanti jika detak itu
tak lagi temani jantungku
biarkanlah jiwaku karam
di dasar hatimu
terbenam dalam tulus
bening air mata cintamu


abdie, 2012



Rama Sinta

Satukan langit dan bumi
dalam Cinta

Abdie,2011

Selamat Siang Cinta

Kamu mengisi tiap berita
Ciptakan caci maki juga gelak tawa
Terselip dalam euforia bahagia
Dalam panas kau sejukkan jiwa
Dalam dingin kau hangatkan raga

Ketika asma disenandungkan rasa
Kau hadir menjadi tuntunan darma
Membasuh tubuh dari segala nista
Yang takkan pernah sirna


Abdie,2012

Balada Tukang Ojek

dari sebuah gang
pinggir jalan Pajajaran
semangat melaju siap berpacu
meski debu menjadi pelapis kulit

tak hirau lagi
bising mesin dan intrik politik
deru menderu siap mencekik
menjadi teror pejalan zaman

teguh susuri jalan utama
diantara ribuan persimpangan
demi satu itikad, mengantar muatan
selamat sampai tujuan


Abdie Bandung,2012

Senin, 23 Juli 2012

Lalakon

rupa - rupa lalakon
hade goreng bener salah
marengan renghapna nafas
dina tiap gerak jeung tapak
jadi catetan kahirupan
ngaguar tekad ucap tur lampah

ngarumpah risalah maluruh weruh
ngaji nu ngancik dina harti harta tur bahasa
ngawangian diri, medarkeun lampah manusa nu saenyana
ngamulyakeun hirup, ngabdi ka diri nagara jeung sasama

manusa ulah ukur beja
murah hampura memeh di penta
mulya tur bijaksana lain carita tapi laku nu nyata
jadi tapak nu ngajungjung idiologi nagara
caang hate bengras mata ngamumule masing - masing budaya
salah sahiji pilar nu nguatkeun kasatuan bangsa

mugi baraya sadaya
sabangsa sabahasa sanagara
aya dina limpahan asih nu maha kawasa
 

Ae,2012

Nyanyian Pagi

sia-sia saja madah karangan malam
yang indah bersyair memuja tuhan
memohon petunjuk setapak jalan
menuntun hijrah perjalanan insan
ketika perbuatan tak menunjukkan diri bertuhan

jauh tubuh dari firman
keyakinan diri benarkan pendapat
hakikat makrifatpun ributkan tuhan
dalam sunyi yang tak pernah sama
asingkan diri merasa suci
wajar saja jika semesta kian murka
dan negeri ini karam di lautan dendam
yang benarkan perang atasnama keyakinan

syair suci para nabi
hikayatkan wujud perjalanan wali
bebaskan diri dari segala dengki
hanya jadi ilusi tafsir jati diri dalam sepi
tiada terlihat dalam lelaku pemangku negeri
wajar saja anak- anak pertiwi mainkan belati
merobek kitabnya sendiri - sendiri

untuk mengenal hidup berpijak
pada catatan sepasang sandal zaman
membaca langkah menuju akhirat
hidupkan tuhan dalam perbuatan
berharap damai bukanlah mimpi penghuni negeri
seperti sepatu kaca dalam hakikat malam

sebelum nanti atau hari ini,
tak peduli siapa dan darimana asal tuhannya
langkah menepi pada sepetak akhir riwayat
semayamkan nafas di kedalaman sunyi
membisu tak berdaya di tangan maut
tinggalkan cerita baik dan buruk hidupnya sendiri
di negeri tanpa tuan



Abdie, 2012

Kau dan Bukumu

kau,
kata - kata
merangkai mantra
dari bening jiwa
ungkapkan cinta

buku - buku,
usang dan berdebu
berisi tentang kisahmu dulu
ketika menjemput mimpi
dari pintu sunyi

me merah tuah

segala laknat dalam diri
membasuh angkuh
sekujur tubuh

kau adalah buku

datang dari kesunyian
sampaikan rindu pada tiap jejak tanah dan waktu
menjadikan siang malam sebagai jalan
menuju detik terakhir atas namamu sendiri



Abdie, 2011

Di Sini

bukan harus sama
pahami dan terima saja perbedaan
tak perlu memaksakan kehendak
mengatasnamakan kehormatan suatu ajaran
omong kosong!

jika memang dianggap suci
ramadhan ini tak perlu di nodai
dengan kekerasan atau dalih penertiban
atasnama persekutuan seiman
tolak pinggang teriak lantang
mendengki mereka yang tidak sejalan dan seiman

tak perlu menambah susah
mereka yang mencari nafkah
memungut sekeping berkah di bulan hikmah
dengan segel - segel larangan yang salah kaprah
lebih baik berkaca sebelum kenakan jubah
siapa yang tahu diri ini lebih busuk daripada sampah
hanya aku dan kamu yang tahu bukan!?

ya, di sini di negeri ini
perbedaan bukan harus dipaksa sama
namun harus ada untuk menghargai sesama
 

Abdie,2012

Selasa, 10 Juli 2012

Endah Kacida

endah kacida
lir kembang, anyar mekar ngahias taman
hegar dayeuh neundeun harepan di tungtung regang
cai herang jadi sakeclak sajak ti jalan sunda,
muka hate ngabeuntakeun mata
nenjo poekna alam dunya

endah kacida
lamun cinta lain ukur paribasa
tapi hirup dina diri nu ngalalana
jadi tapak tiap lampahna di dunya
hade ka sasama teu ngabedakeun asal usulna
sabab hideung bodas ukur warna
teu jadi jaminan mulya tur bijaksana jelema
tangtu oge beda tempat beda cara
masingna diri ngajalankeun kayakinanna



Abdie Sumedang,08072012

Minggu, 08 Juli 2012

Sajak Nu Kaliwat

jungjunan!
mugi qalbu urang duaan
caang padang narawangan
taya mega nu ngahalang mindingan ka asih urang
siga langit wengi ieu nu lenglang
baranang di hias ku cahaya bentang

jungjunan!
gedur ombak sagara kidul
moal malidkeun kalangkang urang katukang
mangsa meungkeut geugeut sahandapeun sariak layung
nu beureum kasorot panon poe sore harita

jungjunan!
wengi ieu, caangna qalbu lenglangna langit
heosna sora angin nebak kana dangdaunan
jadi hariring ka eling pasini nu teu kungsi nyanding
jadi sajak nu kaliwat dina gurat tiap lengkah
marengan anjeun di alam kalanggengan
mapag balebat isukan ti langit wetan


Ae,Leuweung Sancang 2008

Tembang Ka Waas

kari - kari nurih wanci
ngikrikna sora jangkrik
patembalan jeung sora bangkong
di tempas ku sora caricangkas
di lampuan ku cika - cika nu sing kariceup
nyata wirahma buana ngagugah rasa
muka lalangse sajeroeun waragad zaman

mirig wanci hiliwir nurih ati
nu jumerit nyawang ringkang mangsa katukang
tatapakan gerak jeung gerikna
nu limbung ku kaangkuhan
nyapirakeun kiceupna cika-cika

gerik diri gerak raga
siga benang kusut nu kapagut
ngagulung taya guna jeung faedahna
boro-boro inget ka gusti
nu adan ge di sebut jelema edan

kari - kari nurih wanci
jumerit rasa hayang neang cika - cika
rek menta cahaya dina kiceupna
najan ukur sajorelat keur nyaangan poekna diri


Ae, Sumedang 2011
Lain Tatarucingan


siga balap motor jipi jeung motor tu
atawa balap formula hiji
nungguan aba - aba ngajajar di tukangeun garis star 
siap ngagas ninggalkeun no star masing - masing
silih siap dinu lempeng atawa silih salib di tikungan
nembongkeun ka ahlian masing - masing
ngadu otak ngadu tanaga 
paheula heula muru garis pinis nu tadi jadi asal muasal
garis keur ngamimitian kajuaraan
sangkan bisa naek podium ngangkat piala 
tur jadi juara

teu jauh beda jeung kahirupan
silih sigeung lakon nu ngalalakon hirup
pedah teu apal posisi awal komo deui hasil akhir
teu bisa di tebak sabab lain tatarucingan
nu pentingmah kumaha carana mereskeun ieu puteran
ngeusi kahirupan ku kahadean samemeh nepi ka garis pinis
ngarah teu siga nu balap liar
ngahariwangkeun malah sakapeung sok ngarugikeun batur


Abdie,008072012
 


Sapotong Sajak

duh jungjunan!
asih ieu lain kawih rahwana
nu ngalentab ngaduruk waruga
tapi saestuna hariring rasa
nu ngarakrak kaagungan kalimah cinta

duh jungjunan!
cinta ieu lain paribasa
dina puisi atawa carita pondok
tapi saestuna ka asih nu ngahirupan
sapotong sajak


Abdie,07082012


Nagri Baruntas



nanjak lampah marengan peuting
mawa gembolan kanyaah tadi beurang
pamere angin nu niup embun - embunan
basa kuring nangtung nitenan papan iklan
nu nawarkeun rupa - rupa jaminan kahirupan
kahirupan pikeun kulawarga jeung parteyna sewang-sewangan

teu kungsi lila,
heong sora sirine mobil pulisi
di tuturkeun ku abringan rombongan
teu malire kanu antrian kandaraan sejen
teuing mobil pejabat teuing kendaraan penjahat
da sarua di kawal ku pulisi

beuki lila beuki karasa
panon poe asa ngalentab
ngaduruk punduk siga nu nitah tungkul
dina gumuruhna renghap nu minuhan dayeuh
tepi ka amprok, tenjo kuring jeung indung suku
ngajak leumpang mapay laratan nagri baruntas
nu leungit, siga haseup roko kuring katebak angin
ilang tanpa laratan





Abdie,070812

Kalangkang Anjeun

Kalangkang anjeun!
rumingkang ngambah jomantara
ngolebat sahandapeun mega
neang sampurna dina bodasna

kalangkang anjeun!
ngapak jangjang mawa kaheman rasa
tina lungkawing tur petengna jungkrang
nyukcruk mahkota siger asih dewata

kalangkang anjeun!
ngajorelat ngudag srangenge
nu turun di lembah lengkob
lengkob nu ngamprokeun beurang jeung peuting

kalangkang anjeun!
eunteup dina susuhunan
ngaburak waragad ruruntuhan
napak pituduh nuju pangiuhan

kalangkang anjeun!
nyaluuh di lawang guha
nitenan asal lampah jeung rumingkangna
luhureun cadas, basisir tur jomantara

lur alur ngidung ngabalur
cik rincik ngawih ngarincik
marengan hiliwirna angin peuting
ngagiring kalangkang samemeh nutup jangjang



Abdie,07072012






Sabtu, 07 Juli 2012

Katakan Saja


saat ingin kau nikmati keindahan
katakan saja tak perlu ragu 
seperti pagi nikmati terang mentari

saat ingin kau nikmati kebahagiaan
katakan saja tak perlu ragu
meski kebahagiaanmu itu adalah kematianku


Abdie, 2012


Lagi - Lagi

aku merasakan hal yang sama
entah dungu atau rinduku
mengukir namamu di dinding hayalku
lagi dan lagi
selalu ingin kurasakan 
hangat pelukmu yang pernah kuabaikan
lagi dan lagi
penyesalan itu menghantui
menjadi mimpi buruk dalam hidupku
lagi dan lagi
rasanya tak ingin ku hentikan
mencaci diriku sendiri 


Abdie,06072012
 

 


Penantian Pada Sebatang Rokok

bulat - bulat semburan asap
dari sebatang rokok yang kuhisap
kupandang sampai hilang tanpa jejak

terawang pandang di sebalik jendela
entah apa yang ada di luar sana
hanya gelap pertanda malam 


pada hisapan terakhir 
mengepul semburan tanpa bulatan
sama saja menghilang tanpa jejak
  
kuhisap penantian
hingga akhir pandangan 
bulat tanpa bayang keraguan


Abdie,06072012

Jumat, 06 Juli 2012

Di Sisa Nafas

hela nafas di sisa ruang
diantara antrian panjang
ikuti setapak jalan menuju pulang

tapaki bayang berjuta jejak
ketika bergerak dan merangkak
lalu berjalan kenali tempat berpijak

kini,
di sisa nafas kusimpan harap
arah pasti tuk langkah terakhir


Abdie,06072012

Teuing Nepi Kamana

teuing tepi kamana ieu sajak
da geus puguh moal nepi kanu saku kameja para pajabat mah
komo deui kanu rasa para pengacara atawa presiden
anu ngadalih tur ngajadikeun hukum panglima tina kalakuan
pertentang dina persidangan melaan kasalahan

ah, teu paduli rek nepi kamana ieu sajak
nu jelas moal di tukeuran ku kandelna eusi amplop
lamun euweuh angkaan keur minuhan catetan katalanjuran
rek nepi rek hanteu ieu sajak nu penting es campur kudu beak
ukur nyesakeun herangna biwir gelas...


Abdie,06072012

Aku Dan Kamu

aku dan kamu,
anggap saja puisi gelap
usang di dinding mihrab
dengan diksi dan majas ekspresikan rindu
ungkap ketidakjelasan tentang ujung lingkaran
agar cinta tetap berputar di roda zaman
hingga karma itu bukanlah kisah terbuang
dalam samar bayangan darma
hingga aku dan kamu,
bukan lagi eksperimen kata-kata
dalam bait dan larik puisi gelap
dan darma tak hanya jadi makna sajak
namun nyata adanya jejak hidup
di atas teras - teras kehidupan



Abdie, 060712

Jumat, 29 Juni 2012

Teuing Kamana

teuing kamana leosna
naha palid kabawa banjir
atawa tibelesek kanu embel

duka di mana dumukna
mangsa banjir beuki gede embel beuki teuas
malidkeun kahirupan, ngubur akar kahadean

teuing kamana leosna
duka dimana dumukna
asih nu baheula ngancik dina ati
kiwari teu jadi kaendahan lemah cai


abdie, 2012

Minggu, 17 Juni 2012

Makrifat Digital

mau tahu,
bukan masalah
tak ada yang mustahil
sebab kini, tinggal pijit beberapa digit angka
penjuru dunia ada di genggaman

bicara saja,
jika diam habiskan kuwota percuma
sebab tak ada batas kebebasan
dan kebenaranpun susah di terjemahkan
selalu berubah sesuai kebutuhan

mau tahu, bicara saja
agar tuhan tak membisu
dan menganggap takdir hantu bisu
dalam kepasrahan makrifat batu
menyemai lumut dalam debu


diam adalah emas,
ah, hanya peribahasa orang jaman dulu
tak berarti apa-apa di era digital modern
sebab kini digit angka menentukan perbuatan
bukan wujud makrifat bahasa diam


Abdie,06172012




Ini Hanya Kata-kata

layangkan kenang terbangkan angan
membuka pintu sebuah ruang
dimana rindu kekal semayam

meski ini bukan sajak
namun kenang di sudut ruang memberi jejak
ke arah mana kata-kata ini kuterbangkan
sampaikan rindu yang tak terjemahkan

ini hanya kata - kata
bukan sajak mencari alamat
yang menjadi misteri debu jalanan
pada daun-daun pintu kehidupan

sayang!
kutata kata atasnama kejora
tulus senyummu meringkas malam terjemahkan rindu
kasihmu menyibak misteri di balik pintu kehidupan



Abdie,061612
Entah Dimana


lumba-lumba itu,
seperti berlomba arungi samudera
yang entah berakhir dimana
mataku,
memutar pandang mencari arah
hingga kapal melepas jangkar
entah dimana pandangan bermuara
seusai arungi samudera fana


Abdie, Selat Lombok 2008
Maaf


minta waktu,
Aku tak punya sayang
Kuberikan saja nafas dalam hidupku ini untukmu, 
hingga nanti waktu itu benar -benar ada
Menghentikan hembusannya 
dan maafkan aku,
sebelum bibir ini tak mampu meminta



Abdie,2010
Semerdu Kenari



Lagu rindu yang kau lantunkan
Membuatku ingin membeku dalam pelukmu 
Dan cinta kita bukanlah irama sumbang, 
 kambing hitam dari perpisahan 
Namun jadi kidung abadi bunga semboja 



Abdie,2010

Selasa, 12 Juni 2012

110611 - 110612

kubiarkan rasa mencerna
lupakan batas nyata dan maya
sebab dalam hatipun tak ku temu pembatas
benci dan cinta

kubuat lebih awal
entah sajak atau bukan
ini sebatas ingat yang mengingatkan
tentang seorang kawan

yang pernah nyalakan,
api unggun tuk hangatkan taman
singkat atau sekejap tak lagi kuanggap ukuran waktu
sebab ingatan tak mengenal hitungan angka

maafkan aku kawan!
tak mampu ku buat sajak indah
tetapi, semoga saja keindahan itu
adalah nyata adamu sekarang
penuh kehangatan dalam peluk kasihNya

dan kusimpan sebait puisi Juni,
untukmu "Diandra Kayla Zahrani"

bunga yang tumbuh di pinggir telaga
wanginya menjadi sebuah tanda
kotak hitam itu tidaklah membisu
dan kamu tetap abadi
di dasar telaga-telaga rasa
sahabat pun saudaramu tercinta...


Abdie,110612

Kiblat Samar Negeri Tua

bencana itu bukan misteri
harga dasi yang melambung tinggi
ledakkan tabung-tabung elpiji
melalui pemicu di bawah kursi
lembaga tinggi atau tertinggi

kiblat negeri ini entah kemana
atau miring di otak sinting
adab dalam budaya dibuatnya menjadi pecahan beling
siap menyayat makna kemanusiaan
hingga PANCASILA pun dibaca terbalik
dalam retorika nafas berbau amisnya intrik
tak se jalan pasti binasa sebab paham di paksa sama
pembenaran pun membakar rumah - rumah pengabdian

pinggir kali kolong jembatan
lumut - lumut mulai membatu tak lagi lembut
siap melempar qalbu yang mulai membau
tersiram limbah keruh peradaban
anak bangsa lambang sara kehilangan bendera
tiang sumpah tak mampu lagi menyangga warna warni semesta

let's play the game like a human
meski kian tak jelas arah kiblat negeri ini
setidaknya kita pahami arah perbedaan
arah mana sama saja dalam sebuah itikad
tak harus sama dan serupa untuk bersatu
tak perlu meniru lembut semilir
kebenaran bisa saja merupa badai
maybe,

ah,kita nikmati saja segelas kopi menjelang senja
lalu bersulang atasnama warna warni cakrawala
INDONESIA

Abdie / Komunitas Trotoar,0610 2012

Sabtu, 09 Juni 2012

Anugerah Semesta


semesta,
melahirkan ragam budaya
mewariskan jutaan tradisi 
menjadi simbol-simbol sarat makna
mengajarkan beragam cara
pengabdian diri pada yang maha kuasa
dermakan hidup pada sesama



Abdie, Tanah Lot 2002
Jawa Dwipa - Pulau Dewata

seperti mengantri,
di ruang - ruang tunggu
wajah - wajah membawa harapan
menjadi lukisan di dinding kapal 
yang siap berlayar selepas menarik jangkar
lepaskan pandang,
menerka nasib di ujung samudera
sempat mengisi bakul atau terhempas badai
entahlah,
hanya angin laut yang membawanya pergi
membawa mereka menghampiri karang-karang tajam
kehidupan


Abdie, Selat Bali2002




Ngangkang

harap menghirup 
menghampar
di atas debu- debu
sisa caci maki peluh - peluh hari


Abdie,2009

Sia - Sia

jika diam,
hanyalah kertas kosong
hentikan dan bicara saja
sebab diam tanpa makna
hanya menyiakan waktu saja

Abdie,2009

Sajak Panimu

ieu sajak meunang manggih
tina tumpukan runtah jeung dadaunan
nu ngeusian kaleng - kaleng kahirupan

ieu sajak meunang manggih
ti wahangan nu pinuh ku cai mata
sesa ngamandian layon- layon

ieu sajak meunang manggih
tina kaleng - kaleng kahirupan
nu pinuh ku layon korban kasarakahan

ieu sajak meunang manggih
ti nagri nu pinuh ku jalma sarakah
nu ngadiukan korsi di pamarentahan

ieu sajak meunang panimu
ti hareupeun kantor pengadilan
wayahna lamun ka ambeu bau
lantaran kaadilan kiwari ngan tinggal bugang


Abdie,2012

Hariring Mapag Peuting

nyawang lampah pikahareupeun
nganteur hirup nu pasini jeung lumakuna
mawa tekad rek mapag mangsa
samemeh wanci nuju ka poek

sanajan geus beda titingalian
tapi rasa rumasa moal kabobodo ku tetenjoan
sabab angin gunung tetep mere pangharepan
disapanjang jalan nu katincak lalampahan

hiliwir nu mawa hariring,
moal kahalang ku papakean
anu reunceum ngahias owahna zaman
ninggalkeun katineung dina reumbayna cai mata
alatan rongkahna rajawisuna
ngaduruk leuweung di puseur dayeuh

langit angkeub luhureun Gunung Manglayang
pasosore rengse hujan, nganteur katineung neang panglawungan
sawarga sariksa muga sing jadi nyata di zaman ayeuna
lain ukur paribasa jelema baheula nu geus nutup mangsa

Abdie, Kiara Payung 090612

Teriakkan Saja

jika gelap mulai memangsa
dan diamnya malam tak lagi bermakna
sementara prahara di sudut kota kian membara
di sulut mulut - mulut berbisa kuasa

tak perlu meniru lembut semilir
sebab kebenaran bisa saja mewujud badai
teriakkan saja, hentikan bara di sudut kota
membungkam mulut penguasa nista


Abdie,2012


Yang Tak Tersentuh


atasnama cinta,
dendang kidung kematian
perlahan menikam kehidupan
hingga,
berserak korban kebencian 
menjadi jasad yang tak tersentuh


Abdie,2012
Kekasih Sepi


syair semesta
bergema tiada pernah jeda
abadi,
mengiringi denyut nadi -nadi
menjadi kekasih dalam sepi


Abdie,2012



Lemah Cai

ibarat indung,
nu ngalahirkeun anak - anakna
ikhlas tur rido mikeun sagalana
ngadidik sa-enyana hirup kudu kumaha


Abdie,2012


Penyaksi

matahari matahati
mata - mata yang tak henti
menyaksi lelaku diri
menembus batas tradisi
yang retak dalam pijakan mata kaki


Abdie,2012

Jumat, 08 Juni 2012

Kamu Rinduku

lirihmu,
seperti semilir
lembut mengelus hening
benamkan rasa di bilik malam
mengeja kerinduanku
kamu!


Abdie,2012




Ikrar Trotoar


bukan tak tahu batas hanya melucuti identitas
yang menjadi pembatas
tak peduli siapa,
penyair atau penyihir, pejabat pun penjahat
di trotoar yang sama meski dgn arah yang beda
kita berjalan kenakan topeng mencari lempengan nafkah 
mengukir tahta kuasa...



Abdie/Komunitas Trotoar,2012

Kita Berjalan Atasnama semesta

bagaimana bisa bercinta
kalau paham kita di paksa sama
tak peduli dimana tempatmu berdo'a dan memuja
yang aku peduli hanyalah cinta dalam dirimu
jadi penuntunku menyayangimu!
kita boleh beda paham sayang,
namun tak perlu saling salahkan paham
usah kau pedulikan gonggongan fatwa
kita jalani saja cinta ini atasnama kasih semesta


Abdie,06082012

Kalangkang

Hareupeun eunteung,
kalangkang eundeuk - eundeukan
usik dipirig wanci, bulak balik nyieun laratan
nyipta sawarga dina hideung bodasna dunya
ngareka carita, sariak layung satukangeun gunung

rasa nu rumasa,
sadrah sumerah raga tumamprak
sabab carita naon nu rek midang, ukur dalang anu apal
siga dorna malih rupa atawa cepot jadi satria
ukur Sunandar Sunarya nu kawasa nangtukeunna

dina renghap jeung ranjugna hirup
sariak layung ngaligincing mapag peuting
kalangkang masih eundeuk-eundeukan,
nitenan hideung bodasna dunya
di dodoho ku ajal nu datangna tara bebeja
teu paduli kalangkang dorna atawa satria


Abdie,28052012

Ampas Kopi

ketika hasrat
padat mengisi hari
hingga dada pun sesak
di penuhi do'a - do'a yang melantun
tanpa kepala

kunikmati segelas kopi
di iringi tembang malam gitar tua
di bawah merah setengah purnama
tafsirkan denyut sebelum terhenti

komposisi hayal,
lengkapi keselarasan yang terberai
tak lagi merata di dinding kaca
ciptakan nada-nada butiran peluh yang me merah

meski sumbang tetap kunyanyikan
lagu satu nusa yang kini tak lagi sebangsa
sebab denyutnya sudah saling sikut
entah sampai kapan ragam perbedaan
menjadi komposisi unjuk kekuatan


Abdie,31052012

Dust In The Blues Vs Black Coffe

indahnya bunga di taman
tak se indah kehadiranmu kawan!
yang datang membawa cemilan
sebungkus kata yang kau temukan
di tempat pembuangan juga jalanan

ku santap meski sedikit basi
sebab kau sajikan sepenuh hati
kita bercerita tentang cinta di wajah negeri
yang murung menyaksikan opera dengki
mengubah amanah menjadi caci maki

kawan!
ketika irama hidup mulai berkolaburasi
dengan nada - nada asing yang di agungkan
ku ingin kita tetap di sini bersama menatap langit
yang menaungi ikrar sumpah tempo doeloe
meski kita, terbuang di negeri sendiri

kawanku kawanku ada li li li lima
rupa - rupa warna warna warnanya
tak peduli hitam, putih, kelabu,
merah merah merah bahkan ungu
mari bung kita bersatu nyanyikan lagu kebanggaan
untuk mengenang matinya kebangsaan
dalam da da da dada yang terasingkan...

kawan kawan kawankuuuuu!
biarkan guguran bunga di taman
terbakar matahari lalu kembali ke bumi
seperti kita yang sekejap singgah
lalu musnah se usai bernyanyi
dan terbakarrrrrrrrr
api api api api mimpi


Abdie, 01062012

Jumat, 01 Juni 2012

Blues Night

tak tak tak tak tak
ku ku ku ku ku tak tak
la gi la gi la gi la gi lagila
hanya ma ta ma ta ma ta mata

melihat purnama,
bergambar dewa
diam diam diam diantara cinta
mainkan kata benamkan rasa rasa rasaaaaa

rasa dari sudut negeri
membawa mimpi mimpi
nyanyikan lagu sayatan nadi
yang tak sempat nikmati pagi

negeri ini di racun morfin
sok terapi para pemimpin
kaya miskin kaya miskin kaya miskin
kaya memimpin lupakan si miskin

di jalan di jalan di jalannaan
nasib berjajar me merah peluh resahhhh
berjalan menimang bimbang
temukan damai dalam sajak yang terrrrrbuang
di taman...


Abdie,31052012

Minggu, 27 Mei 2012

Bahagia Itu


ketika aku mengenal kamu
mengikat janji 
bersama - sama setubuhi dunia
bercinta dengan suka dan duka
yang kita jalani


Abdie,2011


Bulan Ngalimba

ibarat kendang,
mun teu di tabeuh
hamo kadenge kumaha sorana
komo ka di igelan

lunglang ling-ling
siga nu linglung
kaler kidul kulon wetan
geus teu mangrupa deui tujuan

cicingge teuing di mana
beureum bodas kiwari nambahan pias
malah tihangna koropok kacida
di gorogotan ku adigungna jelema

dulur lapur baraya ingkah
lantaran beda jadi parasea
bulan ge ukur ngalimba basa kuring nanya
ari INDONESIA ayeuna kamana?


Abdie, 26052012