malam tadi,
menyembur hangat
hembusan nafas
di leher dan telingaku
enggan kubuka jendela
tika angin pagi mulai menyapa
Maafkan aku duhai sang mentari
pagi ini aku tak butuh hangatmu
karena hangat hembus nafas
gadisku malam tadi masih terasa di leherku
maafkan aku wahai burung burung
pagi ini tak mau kudengar kicaumu
karena lirih dan merdu bisikan
gadisku malam tadi masih terdengar di telingaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar