Ae. R


Selasa, 21 Juni 2011

Mengenang Si Burung Merak

demi kemerdekaan
nyawapun rela dikorbankan
daripada hidup dalam penjajahan
tak ada kasih dan keadilan

Aku membaca kisah pujangga
Namanya sempat guncang nusantara
Dengan sajak ia menikam jantung penguasa
Meneriakkan airmata dari perut jelata

Meski akhirya ia di penjara
Krn pada waktu itu tak boleh bersuara
Kebebasan hanya milik penghuni istana
Namun tetap sj semangatnva kian membara

konon, katanya ia mendekam di balik jeruji
hanya demi perbaikan gizi
supaya puisinya makin menjadi
istimewa untuk penguasa negri

Dengan tajamnya pisau mata hati
Ia mampu patahkan jeruji
Dengan puisi ia menanam melati
Di atas tanah pertiwi


Abdie, 08042011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar