tak ada yang terlambat
hanya selalu ingin cepat cepat
akhirnya berkarat, pada waktu yang tidak tepat
tulisan tentang dosa dan semua maksiat
jiwa lalai membaca tiap isarat
yang datang tersurat pun tersirat
pintu kesadaran terkunci rapat
tak ada celah sekedar bertobat
kepakkan sayap berniat terbang
menggapai langit memetik bintang
memungut serpihan setitik terang
untuk menerangi jalan pulang
sebelum semuanya menjadi sia sia
hidup seperti mayat di dalam dunia fana
titipkan rindu pada purnama
wanginya taburkan di kuncup bunga
biarkan menaburi pusara tanpa nama
tak perlu harap tuk di kenang
karena terang tetaplah milik rembulan
wangi tetaplah hakiki abadi bunga
aku hanya bangkai bernoda
nista raga sesatkan jiwa
membunuhnya tanpa memutus urat nadi
pada detak yang sia sia dia mati
abdie,08052011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar